Kali ini aku ingin berkongsi ilmu yang baru aku ketemu dengan saudara/i... yang aku peroleh dari sebuah laman web beralamat http://remajaok.com/v2/tazkirah/adakah-kita-benar-benar-beriman/ ini.... aku hanya petik sebahagian sahaja dari artikel tersebut... aku suka dengan artikel tersebut... artikel penuh bolehlah anda melayari website di atas ini... moga-moga ada yang bermanfaat untuk kita terutamanya diri saya ini... insyaAllah...
Beginilah artikel tersebut...:
Renungan untuk diriku sendiri dan sahabat-sahabat yang dikasihi serta seluruh pejuang Islam.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” [Ali-Imran:139]
Ayat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW oleh Allah SWT sebaik sahaja selepas umat Islam mengalami kekalahan dalam peperangan Uhud dan kembali ke Madinah dalam keadaan berdukacita dan sedih.
Ia diturunkan untuk memberi semangat kepada orang-orang yang beriman selepas kejayaan yang berada dalam genggamannya, telah ditarik daripada mereka dan ditukarkan dengan kekalahan. Dan kenapa Rasulullah SAW tidak boleh bersedih selepas kekalahan tersebut? Tujuh puluh dua dari umat terbaik di dunia ini pada masa itu telah terbunuh (syahid) dan sebilangan besar dari kalangan mereka mendapat cedera. Hatta Rasulullah SAW sendiri telah mengalami kecederaan yang serius sehingga darah mengalir dari muka baginda dan baginda bersabda semasa menyapu darah dari dagunya: “Amat besar kemurkaan Allah terhadap mereka yang telah melumuri muka Rasul-Nya dengan darah.”
Walau bagaimanapun, kekalahan ini hanyalah bersifat sementara sahaja agar orang-orang yang beriman dapat merenung dan memikir tentang sebab kekalahan tersebut, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat seterusnya dari surah Ali-Imran.
Kesalahan dan dosa yang telah dilakukan oleh sebilangan kecil dari orang-orang yang beriman telah menghalang kemenangan yang sepatutnya dinikmati oleh seluruh tentera Islam.
“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” [Ali-Imran:139]
Setiap dosa yang kita lakukan merupakan satu lagi sebab kenapa Allah tidak menganugerahkan kepada kita keamanan, keselamatan dan kemenangan. Allah SWT telah berjanji kepada kita dalam ayat yang telah disebutkan di atas: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”Allah menjanjikan keamanan, bantuan, kekuasaan, dan kemenangan dengan syarat kita menjadi orang-orang yang benar-benar beriman kepada-Nya. Jika kita mengalami kekalahan pada hari ini, bukanlah bermakna Allah SWT telah memungkiri janji-Nya, tetapi, soal yang perlu kita tanya diri kita sendiri ialah: Adakah kita benar-benar beriman?
p/s: Maaflah sebab cuma "copy paste"... tak menjadi salah kan berkongsi ilmu lebih-lebih lagi ilmu agama? Walaupun cuma copy paste... rasanya jauh lebih baik dari bercakap soal politik fitnah umpat maki hamun "pom pang pom pang" berapi-api... tul tak???
p/s2: Ada orang tanya aku sokong parti mana... Jawapan aku... sekarang aku tak sokong mana-mana... sebab aku tak rasa cara berpolitik di Malaysia ni sudah capai tahap matang... aku juga belum bersedia...
Ahmad Syahril bin Abdul Rahim
KISAH SEBUAH PERJALANAN
6 Oktober 2009 / 17 Syawal 1430H
nape ramai yg pandai ckp je??
ReplyDeleteckp sal agama berapi2..
tp bile tgk pada amalan, perbuatan,tingkah laku, akhlak, penampilan..langsung xselari
p/s: org yg ckp ni pn sama..
~akuhamba~
ckp sal agama berapi2??? cm naga api ke??? hehehe...
ReplyDeletehurmm... maybe sbb tiada perkara asas yg plg penting... iaitu IKHLAS KERANA ALLAH... hanya nak perhatian... penghormatan di dunia... berilmu tanpa amal... ibarat pohon yang tak berbuah... kalo berbuah pun... tak elok / buruk...
tapi cuma 1 je... aku rasa kita tak patut letak label kat org dgn apa yg kita nmpak je... mmg mudah jatuh hukum kat org... mulut rasa ringan je... hati rasa dengki je... badan rasa panas je...
mungkin juga pada pandangan mata kasar kita nampak amalan, perbuatan,tingkah laku, akhlak, penampilan..langsung xselari dgn apa yg dia ckp... tapi apa hak kita nak jatuh hukum kat dia??? aku just nak share jwpn yg aku dpt dari JAKIM ni... ni websitenya... http://baheis.islam.gov.my/web/musykil.nsf/5bf3fb7251836f9a482567f20004d104/0c61b062f92865d048256c680070358e?OpenDocument
Bolehkah kita menilai seseorang daripada luaran iaitu berdasarkan apa yang kita lihat secara lahiriah sahaja? Bagaimanakah sepatutnya saya menilai seseorang?.
Jawapan: Islam amat mementingkan hubungan yang harmoni antara sesama manusia. Oleh yang demikian, Islam menyarankan supaya umatnya menjalinkan hubungan berasaskan nilai-nilai mulia. Penilaian manusia kepada manusia adalah tidak tepat kerana keterbatasan akal dan ilmu. Maka saudari dinasihatkan mengenali seseorang itu dengan menghampiri dan banyak bergaul dengannya. Di samping mohon pada Allah SWT agar diberi petunjuk dan hidayah dalam kita mengenali seseorang itu kerana Allah SWT Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Wallahu a'lam.
1 lg nak share yg aku copy paste daro blog http://bakalmayat-bakalmayat.blogspot.com/2009/10/respon.html
ReplyDeleteSeorang Sahabat Berjaga di jalan Allah
Abu Athiyah r.a. meriwayatkan: Suatu ketika Rasulullah saw. datang, lalu beliau diberi tahu mengenai seseorang yang telah meninggal. Maka Nabi saw. bertanya, “Apakah kamu pernah melihat dia melakukan suatu amal kebaikan?”
Ada seseorang menjawab, “Ya, pada suatu malam saya pernah berjaga malam bersamanya.”
Kemudian Rasulullah saw. berdiri untuk menyalati jenazah orang itu bersama para sahabat. Setelah jenazah itu dimasukkan ke liang kubur, maka beliau pun menaburkan tanah ke atas kuburnya dengan tangan beliau sendiri. Kemudian Rasulullah saw. berkata, “Sebagian kawan-kawanku menyangka bahwa kamu termasuk penghuni neraka, tetapi aku bersaksi bahwa kamu termasuk penghuni Jannah.”
Kemudian Rasulullah saw. berkata kepada Umar bin Khaththab, “Janganlah kamu tanya seseorang itu tentang amal-amalnya, tetapi tanyalah tentang fitrahnya.”
(Hr. Thabrani – Al Haitsami dalam kitabnya jilid V halaman 288)
Abu Athiyah r.a. meriwayatkan: Pada zaman Rasulullah saw. ada seseorang yang meninggal dunia, maka ada beberapa orang sahabat yang berkata, “Ya Rasulullah! Janganlah engkau menyalati jenazahnya?”
Nabi saw. bertanya, “Adakah di antara kalian yang pernah melihat dia melakukan amal kebaikan?” – Kisah selanjutnya seperti disebutkan pada hadits yang telah lalu.”
(Hr. Ibnu Asakir dalam kitab Kanzul ‘Ummal jilid II halaman 29)
Ibnu ‘Aidz r.a. berkata: Suatu ketika Rasulullah saw. keluar untuk menyalati jenazah seseorang ketika jenazah itu diletakkan, maka Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Ya Rasulullah! Janganlah engkau menyalati jenazah itu, karena dia seorang yang jahat.”
Rasulullah saw. menghadap orang-orang seraya berkata, “Adakah di antara kalian yang pernah melihat orang ini melakukan amal kebaikan?” – Hadits selanjutnya seperti dalam kisah yang telah lalu.
(Hr. Baihaqi dalam kitab Misykat halaman 328)
Kisah Quzman
Ashim bin Umar bin Qatadah r.a. mengatakan: Di antara kami ada seorang lelaki yang asing (tidak diketahui nasabnya) dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah dia? Orang-orang memanggilnya dengan nama Quzman.
Setiap kali namanya disebutkan, maka Rasulullah saw. bersabda, “Dia termasuk penghuni neraka.” Padahal waktu perang Uhud, dia berperang sangat gigih, dan seorang diri dia dapat membunuh 7 sampai 8 orang musyrik, dan dia juga seorang pejuang yang sangat tangguh.
Tetapi ketika dia terluka parah, maka dia diangkut ke perkampungan Banu Zhafar. Banyak di antara kaum muslimin yang berkata padanya, “Demi Allah! Sungguh pada hari ini engkau berperang dengan gigih sekali hingga engkau terluka parah. Kabar gembira bagimu, wahai Quzman!”
Quzman menjawab, “Demi Allah! Sebenarnya aku berperang hanya untuk membela kehormatan para leluhur kaumku. Seandainya bukan karena itu, maka aku tidak akan berperang.”
Ketika lukanya semakin parah, maka ia mengeluarkan sebuah anak panah dari tempat penyimpanannya, lalu dia bunuh diri dengannya.
(Hr. Ibnu Ishaq dalam kitab al Bidayah jilid IV halaman 36)
p/s: hanya copy paste... setelah baca... rasa ada yg bgus utk dikongsikan bersama... plg penting... utk diri sendiri... utk diri sendiri... dan utk diri sendiri...
tapii..huhu, sakit ati
ReplyDeleteanonymous~
ReplyDeletetak phm... apa mksd "tapii..huhu, sakit ati"???
kalo sakit ati... pi laa beli tonik hati al-jabar... hehehe...
lg best... zikir byk2... moga Allah sembuhkan hati yg sakit tu... sbb bahaya tuu penyakit hati...
kekalahan itu kan satu langkah pada kejayaan..
ReplyDeleteperempuanku~
ReplyDeletestuju sgt2 ngn awk...
terfikir,
ReplyDeletebesar hikmah keimanan tak dapat diukur...
sekurang-kurangnya kita tidak mudah puas hati
fitrah manusia mmg susah nak puas hati dgn apa yg ada... ubat dia... kena ada iman dan kena capai takwa laa... bila ada tu... baru ada rasa syukur... tapi mmg susah sgt2... lebih kurang mcm pi berperang laa... musuh kita tak lain tak bukan... syaitan laknatullah laa... selagi tak tutup mata mmg kita kena berperang...
ReplyDeletep/s: kena pulun kuat lagi...
yg penting... orang2 yg sedar... tlg laa ingatkan org yg tak sedar... bknnya ckp smthing yg boleh melemahkan atau menjauhkan org dgn agama...
ReplyDeletecontohnya... kat sekolah aku... ada cikgu2 yg dok ngumpat dan aku yg tak berapa baik ni pun terdengar dari juah... ada stdnt pmr yg dulu cukup malas solat... jauh laa lg nak berjemaah kat masjid... tetiba time dekat pmr... mai masjid... solat berjemaah... alim2 kucing laa... dah susah baru ingat tuhan laa... nanti bila dah abis exam sure tak solat dah laa... menyampah laa...
ok... mmg stdnt tu stdnt yg bermasalah... TAPI APA MASALAH KORG YG DOK NGUMPAT2 DIA? nape yg korg nak SAKIT HATI tgk dia? korang tau tak yg dia pi solat berjemaah kat masjid... bkn pi merogol secara berjemaah... maaflah bahasa kasar sket... geram aku ngn golongan yg perasan depa alim dan org yg wat salah ni mmg takdak chance nak jadi alim cm depa...
woi woi... stdnt tu pi solat kira bagus laa... korg yg alim ni sepatutnya bimbing laa dia... support dia... tlg dia... supaya dia bleh istiqamah dlm amalan dia... supaya dia bleh jadi baik... ni pehal korang pi perli2 ckp kat dia cmtu???
tak bleh ke dakwah kat dia elok2... Allah tengah bagi hidayah kat dia... korang suka2 pi halang pehal??? awat dah alim sgt ke korang smpai bleh lawan keputusan yg Allah dah buat???
depa ada ckp kat aku benda yg sama... so aku pun cuma ckp... "sy tak berani nak ckp lebih2... cuma sy rasa elok laa kita bimbing dia... kira bagus laa dia nak solat... so tlg laa dia bg dia istiqamah... nasib baik dia tak pi merompak ke... ni dia solat time dkt pmr... alhamdulillah laa patut kita ucap... yg penting sy suka..."
so... sama laa cm kes2 lain... aku bg contoh 1 kes je... yg lain pandai2 laa qiyas sendiri... jgn jadi PEROSAK SAUDARA SENDIRI dan JGN JADI PEMBANTU (GENG) SYAITAN DURJANA UTK ROSAKKAN SAUDARA KAMU... bimbinglah... bimbinglahh...
p/s: JGN JOIN SETAN... STOP!!!
aku pn mcm diorg..huhu
ReplyDelete~akuhamba~
kekeke...sahabat Nabi dorg musykil ngan iman sendiri sebab tu dia punya iman mencanak naik..kita asyik musykil ngan iman org lain pasai tu iman kita...hmmm...
ReplyDeletehehehe aku mewakili kaum2 yg masih belum jumpa cahaya... sbb aku pun kekadang nampak kekadang kelam... so kami2 yg susah nak jumpa cahaya ni... kekadang takdak org nak bimbing kami secara berhikmah... kdg2 kena perli... kdg2 takdak sape peduli... cm aku alhamdulillah dpt kwn2 yg baik2... so aku pun terpalit sama dgn akhlak dorg (hanya Allah saja yg mampu balas jasa depa sbb bimbing aku scra lgsg /tidak lgsg)...
ReplyDeletetapi yg aku kesian... cmne ngn saudara2 kita kurg bernasib baik? yg baru je nak mula langkah dekat ngn Allah... yg aku bg kat atas tu cuma 1 contoh je... byk lg... dan aku sndiri pun penah kena... patutnya org yg "celik" kena laa tlg kami yg "buta" ni...
tapi kami yg "buta" pun kena laa sedar... hidayah Allah tu kita kena cari... mmg laa di mana2 ia pasti ada... cuma diri kita ni... mungkin dok tolak hidayah Allah... jadi kena usaha laa...
p/s:jln ke syurga mmg berliku2... jln ke neraka tu mudah sgt...