Renungan untuk diriku sendiri dan sahabat-sahabat yang dikasihi serta seluruh pejuang Islam.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” [Ali-Imran:139]

Ayat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW oleh Allah SWT sebaik sahaja selepas umat Islam mengalami kekalahan dalam peperangan Uhud dan kembali ke Madinah dalam keadaan berdukacita dan sedih.

Ia diturunkan untuk memberi semangat kepada orang-orang yang beriman selepas kejayaan yang berada dalam genggamannya, telah ditarik daripada mereka dan ditukarkan dengan kekalahan. Dan kenapa Rasulullah SAW tidak boleh bersedih selepas kekalahan tersebut? Tujuh puluh dua dari umat terbaik di dunia ini pada masa itu telah terbunuh (syahid) dan sebilangan besar dari kalangan mereka mendapat cedera. Hatta Rasulullah SAW sendiri telah mengalami kecederaan yang serius sehingga darah mengalir dari muka baginda dan baginda bersabda semasa menyapu darah dari dagunya: “Amat besar kemurkaan Allah terhadap mereka yang telah melumuri muka Rasul-Nya dengan darah.”

Walau bagaimanapun, kekalahan ini hanyalah bersifat sementara sahaja agar orang-orang yang beriman dapat merenung dan memikir tentang sebab kekalahan tersebut, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat seterusnya dari surah Ali-Imran.

Kesalahan dan dosa yang telah dilakukan oleh sebilangan kecil dari orang-orang yang beriman telah menghalang kemenangan yang sepatutnya dinikmati oleh seluruh tentera Islam.

“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” [Ali-Imran:139]

Setiap dosa yang kita lakukan merupakan satu lagi sebab kenapa Allah tidak menganugerahkan kepada kita keamanan, keselamatan dan kemenangan. Allah SWT telah berjanji kepada kita dalam ayat yang telah disebutkan di atas: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Allah menjanjikan keamanan, bantuan, kekuasaan, dan kemenangan dengan syarat kita menjadi orang-orang yang benar-benar beriman kepada-Nya. Jika kita mengalami kekalahan pada hari ini, bukanlah bermakna Allah SWT telah memungkiri janji-Nya, tetapi, soal yang perlu kita tanya diri kita sendiri ialah: Adakah kita benar-benar beriman?



p/s: Maaflah sebab cuma "copy paste"... tak menjadi salah kan berkongsi ilmu lebih-lebih lagi ilmu agama? Walaupun cuma copy paste... rasanya jauh lebih baik dari bercakap soal politik fitnah umpat maki hamun "pom pang pom pang" berapi-api... tul tak???

p/s2: Ada orang tanya aku sokong parti mana... Jawapan aku... sekarang aku tak sokong mana-mana... sebab aku tak rasa cara berpolitik di Malaysia ni sudah capai tahap matang... aku juga belum bersedia...

Ahmad Syahril bin Abdul Rahim
KISAH SEBUAH PERJALANAN
6 Oktober 2009 / 17 Syawal 1430H